PROJECT TA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Kakao Kakao merupakan salah satu komoditi andalan dalam sector perkebunan tercatat  bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, Tetapi dari segi kualitas, biji kakao Indonesia masih rendah sehinggan dalam pemasaran sering mengalami permasalahan penanganan pasca panen yang kurang sempurna dengan kata lain penanganan pascapanen tanpa fermentasi yang menyebabkan kualitas  biji kakao di Indonesia masih rendah [1].
Fermentasi merupakan suatu proses produksi suatu produk dengan mikroba sebagai organisme pemroses. Salah satu tahapan penting dalam penanganan pascapanen kakao adalah proses fermentasi. Fermentasi biji kakao bertujuan untuk memudahkan pelepasan zat lender dari permukaan kulit biji sehingga menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik, serta warna coklat yang bersih.
Dalam fermentasi kakao dibutuhkan beberapa factor yang diperhatikan agar menghasilkan biji kakao terbaik yaitu suhu dan waktu yang tepat untuk pengadukan dan pemindahan. Bila mengandalkan pengeringan dengan sinar matahari memakan waktu paling cepat satu minggu bila ada panas setiap hari, tapi Bila matahari tidak ada, biji kakao akan ditumbuhi jamur yang merusak mutu biji kakao. Langkah yang harus diambil, tiada lain dengan menggunakan Alat Fermentasi Kakao.
Diharapkan alat ini dapat mempermudah dalam menentukan proses pengadukan dan pembalikan tepat waktu dan merata sesuai dengan suhu yang tepat. Pada penelitian ini alat fermentasi kakao otomatis akan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai kontroler otomatisnya dikarenakan memiliki fitur dan jumlah I/O yang sesuai dengan kebutuhan system [2].
Atas dasar hal tersebut, penulis berniat ingin membuat alat yang dapat membantu Fermentasian yaitu "Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno"

1.2 Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan beberapa hal yang menjadi acuan untuk dikerjakan pada proyek akhir ini, yaitu :
1.    Pengadukan dan pembalikan kakao secara manual membutuhkan waktu yang lama pada proses pengeringan kakao.
2.    Fermentasi kakao secara manual tdk bisa mengukur suhu pada biji  kakao.

1.3 Batasan Masalah
   Dalam mengerjakan proyek akhir ini, penulis membatasinya pada masalah seperti dibawah ini :
1.      Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMega328.
2.      Sensor suhu menggunakan tipe LM35.
3.      Kapasitas maksimal alat fermentasi kakao otomatis adalah 1 kg.

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Proyek Akhir
            Tujuan proyek akhir ini adalah untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam bereksperimen dan menemukan hasil karya yang inoovatis dan bermanfaat bagi masyarakat. Membuat sebuah alat fermentasi kakao otomatis berbasis mikrokontroler arduino uno dan menulis skripsi yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
            Adapun manfaat pada proyek akhir ini adalah mempermudah pekerjaan petani kakao pada saat proses pembalikan dan pengadukan fermentasi kakao berdasarkan suhu yang tepat.




1.5 Sistematika Penulisan
            Sistematika Penulisan  Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I               PENDAHULUAN
       Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,  dan sistematika penulisan.

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA
Berisi gambaran tentang teori dan konsep Fermentasi otomatis menggunakan sensor suhu berbasis arduino uno.

BAB III  PERANCANGAN ALAT  FERMENTSI OTOMATIS
 Berisi tentang perancangan sistem alat fermentasi otomatis menggunakan sensor suhu berbasis arduino uno.

BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang implementasi, pengujian dan analisa alat fermentasi otomatis menggunakan sensor suhu berbasis arduino.

BAB V : PENUTUP
              Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan proyek akhir ini, yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu proses produksi suatu produk dengan mikroba sebagai organisme pemroses. Salah satu tahapan penting dalam penanganan pascapanen kakao adalah  proses fermentasi. Fermentasi biji Kakao bertujuan untuk memudahkan pelepasan zat lender dari permukaan kulit biji dan membentuk cita rasa khas cokelat serta mengurangi rasa pahit dan sepat yang ada dalam biji kakao sehingga menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik, serta warna coklat cerah dan bersih.
            Dalam fermentasi kakao dibutuhkan beberapa factor yang diperhatikan agar menghasilkan biji kakao terbaik yaitu suhu, berat kakao, dan waktu yang tepat untuk pengadukan dan pemindahan. Alat fermentasi kakao otomatis ini bekerja berdasarkan prinsip dasar alat fermentasi kakao konvensional sebelumnya pada alat fermentasi kakao konvensional dilakukan dengan menggunakan 2 kotak kayu yang diberi lubang-lubang kecil agar oksigen masuk. Untuk kotak skala kecil diperlukan berat minimal 40 kg dan dalam proses fermentasi suhu dijaga sekitar 45-49ºC lalu dilakukan pemindahan dan pengadukan biji di kotak berikutnya setelah 48 jam(2 hari) atau saat suhu kakao 50ºC, proses fermentasi ini berlangsung selama 4-5 hari dengan 1 kali pemindahan dan pengadukan sedangkan alat fermentasi kakao otomatis yang akan dibuat ini mengatur kecepatan motor yang disesuiakan dengan suhu pada proses pembalikan fermentasi kakao yang difungsikan sebagai pengaduk seperti halnya alat fermentasi konvensional sehingga menghasilkan suhu yang merata.
Pada penetilitian alat fermentasi kakao otomatis ini akan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai kontroler otomatisnya dikarenakan memiliki fitur dan jumlah I/O yang sesuai dengan kebutuhan system [1].



2.1.1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Fermentasi kakao :
a.       Berat biji kakao yang akan difermentasi maksimal 40 kg. Hal ini terkait dengan kemampuan untuk menghasilkan panas yang cukup sehingga proses fermentasi dapat berjalan dengan baik.
b.      Pembalikan Setelah 24 jam atau + 1 hari proses fermentasi dilakukan pengadukan atau pembalikan.
c.       Lama fermentasi optimal adalah 2-3 hari (2 hari bila udara lembab dan 3 hari bila udara terang). Proses fermentasi yang terlalu singkat (kurang dari 2 hari) menghasilkan biji yang berwarna ungu agak keabu-abuan. Sedangkan proses fermentasi yang terlalu lama (lebih dari 3 hari) menghasilkan biji rapuh dan berbau kurang sedap atau berjamur.
d.      Sarana-sarana fermentasi yang ideal adalah dengan menggunakan kotak dari kayu yang diberi lubang-lubang. Untuk skala kecil (40 kg biji kakao basah) diperlukan kotak dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 40 cm dan tinggi 50 cm. Untuk skala besar (700kg biji kakao basah) diperlukan kotak dengan ukuran lebar 100-120 cm, panjang 150-165 cm dan tingginya 50 cm.

2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang fungsional dalam sistem komputer. Didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori, program atau keduanya), dan perlengkapan input output.
            Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronikadigital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
2.2.1 Arduino
   Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan.Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya.Arduino mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino uno Atmega328, Arduino Fio, dan lainnya.
2.2.2    Arduino Uno
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.(FeriDjuandi , 2011).
Arduino memiliki kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan  ketika  memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika  memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial. Berikut ini gambar Board Arduino Uno:
 







Gambar 2.1 Mikrokontroler Arduino Uno Atmega328
Berdasarkan Gambar 2.1 Board Arduino Uno menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board  bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5  ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk  dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan  bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran.

.           Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah  dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.
Tabel 2.1 arduino uno
Mikrokontroler
Atmega 328
Tegangan Pengoperasian
5 V
Tegangan Input yang disarankan
7 – 12 V
Batas Tegangan Input
6- 20 V
Jumlah pin I/O
14 pin digital (6 diantaranya Menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input Analog
6 pin
Arus DC tiap pin I/O
40mA
Arus DC untuk pin 3,3 V
50mA
Memory Flash
32 KB (Atmega 328) sekitar 0,5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM
2 KB (Atmega 328)
EPROM
1 KB (Atmega 328)
Clock Speed
16 MHz

2.2.3    Input & Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K Ohm.
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :
·         Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB ke TTL chip serial.
·         Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
·         PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi analogWrite().
·         SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
·         LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

2.2.4 Software Arduino
            Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pada ATMega328 di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java  . IDE Arduino terdiri dari:
a.       Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing.
b.      Verify, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
c.       Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari Jomputer ke dalam memory didalam papan Arduino.
d.      New, membuat sebuah sketch baru.
e.       Open, membuka daftar sketch pada sketchbook arduino.
f.       Save, menyimpan kode sketch pada sketchbook.
g.      Serial Monitor, menampilkan data serial yang dikirimkan dari board arduino.
we.png
Gambar 2.2 Tampilan IDE arduino

2.3  Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 2.3 Gambar Relay
2.3 Sensor Suhu LM35
2.3.1 Definisi Sensor Suhu LM35
Sensor Suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki 3 buah pin kaki, pin1 untuk INPUT tegangan positif (+), pin2 OUTPUT, pin3 INPUT tegangan negatif/GND (-). Rangkaian sensor suhu menggunakan jenis sensor suhu LM35 yang akan terpasang didalam kotak fermentasi. Tujuan peletakannya agar dapat  memudahkan dalam menentuka suhu yang tepat pada proses pengadukan atau pembalikan kakao [7].

 






Gambar 2.3 Sensor Suhu LM35
2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Suhu LM35
            Prinsip kerja alat pengukur suhu ini, adalah sensor suhu difungsikan untuk mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dengan kata lain panas yang ditangkap oleh LM35 sebagai sensor suhu akan diubah menjadi tegangan. Sedangkan proses berubahnya panas menjadi tegangan dikarenakan di dalam LM35 ini terdapat termistor berjenis PTC(Positive Temperature Coefisient), yang mana termistor inilah yang menangkap adanya perubahan panas. Prinsip kerja dari PTC ini adalah nilai resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur suhu. Resistansi yang semakin besar tersebut akan menyebabkan tegangan output yang dihasilkan semakin besar.
 
2.4    Motor AC
2.4.1 Definisi Motor AC
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh alternating current atau arus bolak balik(AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. Bagian yang ke dua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di sebelah dalam stator). Rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.

 







Gambar 2.4 Motor AC
2.4.2 Prinsip Kerja Motor AC
Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran dari pada rotor.
Salah satu kelemahan dari jenis motor AC adalah arus tinggi yang harus mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan pemanasan pada kontak-kontak dapat menghabiskan energi dan memperpendek masa pakai motor. Dalam motor AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh elektromagnet yang kadang-kadang disebut sebagai “stator”, sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar disebut “dinamo”.  Dalam motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam kumparan bervariasi.

2.5 LCD (Liquid Crystal Display)
2.5.1 Definisi LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan suatu jenis penampil (display) yang menggunakan Liquid Crystal sebagai media refleksinya (Rismawan, dkk, 2012). LCD juga sering digunakan dalam perancangan alat yang menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor ,menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Tergantung dengan perintah yang ditulis pada mikrokontroler.
LDC tersusun dari titik cahaya yang terbuat dari satu buah kristal cair untuk setiap titik cahayanya. Walaupun disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah LCD berasal dari lampu neon berwarna putih di belakang susunan kristal cair tersebut.
 





Gambar 2.5 LCD (Liquid Crystal Display)

2.5.2 Konfigurasi LCD 16x2
                Papan LCD di lengkapi dengan pin atau terminal input maupun output  agar dapat di koneksikan dengan alat elektronika lainnya. Terdapat 16 pin pada papan LCD dengan 8 pin sengai data bus dan sisanya sebagai pin powwer supply dan akses pengiriman data. Penjelasan dari masing-masing pin pada papan LCD dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.3 Pin pada LCD 16x2
Pin
Nama Pin
Deskripsi
1
Vss
Pin untuk masukan ground
2
Vdd
Masukan tegangan +5 V
3
Vo
Regulasi kontras
4
RS
Sinyal memilih register
5
RW
Data read/write select
6
E
Enable sinyal
7-14
D0-D7
Merupakan data bus 1-7 port
15
Anoda
Masukan tegangan positif backlight
16
Katoda
Masukan tegangan negatif backlight

2.4    Dimmer Motor AC
2.4.1 Definisi Dimmer  Motor AC
            Dimmer moto AC adalah Alat pengatur temperatur,  kecepatan putaran motor AC. Selain itu, dapat membatasi arus agar tidak terjadi overload pada peralatan elemen. Modul tersebut memungkinkan untuk mengatur voltase arus antara 50 Volt hingga 220 Volt padaa peralatan kecil seperti oven, pemanas air, penanak nasi, Motor AC serta setrikaan.
 





Gambar 2.6 Dimmer motor AC


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang diperlukan dalam perancangan Alat fermentasi otomatis menggunakan sensor Suhu LM35 berbasis arduino terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak antara lain:
3.1.1 Perangkat Keras
            Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan fermentasi otomatis, antara lain:
Tabel 3.1 Perangkat keras fermentasi otomatis
No
Nama
Fungsi
1
Laptop windows 7 ultimate
Sebagai tempat menjalankan aplikasi dalam perancangan fermentasi otomatis.
2
Arduino uno R3

Sebagai pengontrol komponen-komponen dalam fermentasi otomatis.
3
Motor AC

Pengerak pengadukan fermentasi masuk atau keluar sesuai dengan kondisi suhu.
4
LCD 16x2 Backlight Biru
Menampilkan kondisi suhu yang diterima oleh  sensor.
5
Kabel Jumper
Sebagai penghubung komponen yang satu dengan komponen yang lain.
6
Sensor suhu

Sebagai pendeteksi suhu panas dan tidak panas.
7
Breadboard

Tempat penempatan semua komponen dalam perancangan jemuran otomatis.
8
Kontrol Dimmer

Sebagai pengatur kecepatan putaran motor AC



3.1.2 Perangkat Lunak
            Perangkat lunak yang digunakan dakam perancangan fermentasi otomatis menggunakan sensor suhu berbasis arduino adalah:
1.      Proteus 7.0 Proesional
Digunakan untuk mensimulasi rangkaian jemuran otomatis.
2.      Arduino 1.8.1 windows
Digunakan untuk mengupload program jemuran otomatis ke board arduino uno.
3.      Light Meter
Digunakan untuk mengukur intensitas suhu.
3.2 Prosedur Kerja
            Langkah kerja dalam proyek akhir ini meliputi:
1.      studi literature
2.      Penentuan spesifikasi rancangan
3.      Perancangan perangkat keras
4.      Perancangan perangkat lunak
5.      Pembuatan alat
6.      Pengujian alat
Diagram alir prosedur kerja dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
 Gambar 3.1 Prosedur Kerja










3.3 Rancangan Flowchart
            Berikut merupakan flowchart rancangan cara kerja alat fermentasi yang akan dibuat. Seperti pada gambar 3.2



 











Gambar 3.2 Gambar flowchat
            Dari gambar 3.2 terlihat bahwa saat sistem mulai dijalankan, pertama yang akan dilakukan mengiinputkan suhu dan kecepatan motor, kemudian nilai dari sensor dan kec.motor yang telah di inputkan akan ditampilkan di LCD. Pada kondisi suhu mencapai 50ͦ C jika YA maka motor  akan berputar  selama 2 menit secara ootomatis, jikan TIDAK maka motor tidak akan berputar secara otomatis.
                                                                                
3.4 Perangcangan Perangkat Keras
            Alat fermentasi kakao otomatis ini dibuat menggunakan bahan non elektrik yang terdiri dari : Akrilik, partikel wood, baut, dan engsel.  Berikut   perancangannya dalam gambar 3.3



 





Gambar 3.3 Perancangan Alat fermentasi kakao
            Dari gambar tersebut kotak fermentasi terbuat dari papan akrilik dengan ukuran panjang 28cm x lebar 16cm x tinggi  19cm.

3.4.1  Perancangan perangkat keras (Sensor Suhu LM35)
            Sensor suhu menggunakan jenis sensor suhu LM35 yang terpasang didalam kotak fermentasi.  Tujuannya agar dapat memonitor suhu sehinngga memudahkan dalam menetukan suhu yang tepat pada proses pengadukan atau pembalikan.

 






Gambar 3.4 Rangkaian Sensor suhu

3.4.2  Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
            Pada saat perakitan LCD digunakan untuk menampilkan kondisi panas yang dibaca oleh sensor suhu. Pin-pin pada LCD yang digunakan 4, 6, 11, 12, 13, 14 dihubungkan ke pin 12, 11, 6, 4, 3, 2 pada arduino uno.
3.png
Gambar 3.5 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
3.4.3 Rangkaian Fermentasi Otomatis
            Alat fermentasi otomatis berkerja berdasarkan input dari sensor suhu, dimana input dari sensor tersebut akan menjadi input bagi arduino sebagai pengendali utama untuk memberi perintah pada LCD untuk menampilkan kondisi suhu yang dibaca oleh sensor tersebut, serta memberi perintah pada motor AC.
            Dimmer Motor AC digunakan untuk mengendalikan kecepatan putaran motor ac berputar kekanan atau kekiri berdasarkan input dari arduino. Pada saat motor berputar kekanan ataupun kekiri maka alat fermentasi akan bergerak mengikuti arah putaran motor AC.
 







           


Gambar 3.6 Rangkaian alat fermentasi otomatis  

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Rangkaian Alat Fermentasi otomatis
4.1.1 Rangkaian Sensor Suhu LM35
Dapat dilihat gambar rangkain sensor pir sebagai berikut :
Gambar 4.1 Hasil rangkaian sensor suhu LM35

a.       (-) sensor LM35 dihubungkan ke pin A1 pada Arduino
b.      out pada sensor PIR dihubungkan ke pin Gnd pada Arduino
c.       (+) pada sensor LM35 dihubungkan ke pin 5V pada Arduino

4.1.3 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
            Pin-pin pada LCD yang digunakan 4, 6, 11, 12, 13, 14 dihubungkan ke pin 12, 11, 6, 4, 3, 2 pada pin arduino uno.
00.png
Gambar 4.3 Hasil rangkaian LCD

Komentar

Postingan populer dari blog ini